Siapa yang tidak kenal makanan
sebangsa Siomay? Disetiap daerah pun jajan ini selalu menjadi alternatif
cemilan yang murah dan mengenagkan. Sehingga banyak penjual yang memutar otak mereka
agar Siomay yang dijual dapat berbeda dengan Siomay pada kebanyakan. Seperti
Siomay Ungu ini,
Secara bentuk dan penyajiannya
sekilas tidak ada yang berbeda, sama dengan Siomay pada umumnya. Dengan
menghadirkan Siomay sebagai bahan utama, tahu, kentang, telur, paria, dan juga
kol. Namun yang membedakan terdapat pada bumbu yang digunakan merupakan bumbu
rahasia racikan dari penjual, serta sambal yang terbuat dari cabai yang tumbuk
dengan tomat dan perasan jeruk nipis, serta air secukupnya. Dari penggunaan
jeruk nipis inilah yang menjadikan Siomay ini berbeda. Jika kamu biasanya yang
tidak suka dengan Siomay karena bau ikannya yang menyengat, jangan khawatir di
stand Siomay Ungu ini penggunaan jeruk nipislah penawarya. Jadi bau amisnya
bisa tidak tercium lagi.
Kemunculan nama Siomay Ungu,
berasal dari ide sang penjual yang ingin terlihat berbeda. Awalnya Siomay ini ingin diberi pewarna
Ungu dari buah Bit, namun itu semua urung untuk dilakukan. Takut dianggap
menggunakan bahan yang tak sehat, seperti bahan pewarna tekstil. Pemilik akhirnya membuat set warung tenda sampai peralatan berwarna ungu bahkan pemilik pun menyiapkan seragam
untuk pegawai yang berwarna ungu.
Karena dekorasi stand yang menarik,
Siomay Ungu ramai dikunjungi oleh mahasiswa yang penasaran. Hanya dengan meluarkan Rp 5000 - 6000 untuk per porsinya, maka Siomay Ungu sudah bisa kamu
nikmati. Jadi jika ingin mengganjal perut yang mulai meronta mencari makan,
tapi tidak ingin makan nasi, maka inilah solusinya Siomay Ungu. Cukup datang ke kantin belakang Untirta untuk
menikmatinya.
0 comments:
Posting Komentar